5 Strategi Endowment Effect Terapkan Konsep Psikologi Ini!

endowment effect
DAFTAR ISI

Pernahkah Anda merasa enggan menjual barang pribadi meskipun ditawar dengan harga tinggi? Atau mungkin Anda menilai barang yang Anda miliki jauh lebih berharga daripada nilai pasar sebenarnya?

Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan manifestasi dari bias kognitif yang dikenal sebagai Endowment Effect.

Dalam dunia pemasaran dan perilaku konsumen, pemahaman mendalam terhadap konsep ini bisa menjadi kunci untuk merancang strategi penjualan yang lebih efektif dan membangun ikatan emosional yang kuat dengan pelanggan.

Lalu, apa sebenarnya endowment effect adalah dan bagaimana konsep ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis, termasuk UMKM, untuk meningkatkan penjualan?

Mari kita telaah lebih jauh, dari dasar endowment effect psychology hingga penerapannya dalam endowment effect marketing.

Apa Itu Endowment Effect?

endowment effect
source image: https://www.youtube.com/watch?v=FQqfjTkq4-0

Endowment effect adalah sebuah bias psikologis di mana individu cenderung memberikan nilai yang lebih tinggi (overestimate) pada barang atau aset yang mereka miliki, dibandingkan dengan barang identik yang tidak mereka miliki.

Sederhananya, kita lebih menghargai apa yang sudah menjadi “milik kita”. Konsep ini merupakan salah satu temuan penting dalam bidang ekonomi perilaku (behavioral economics) dan telah dikaji oleh para peraih Nobel seperti Daniel Kahneman, Amos Tversky, dan Richard Thaler.

2 Dasar Faktor Utama Endowment Effect Psychology:

  1. Enggan Kehilangan (Loss Aversion): Rasa sakit akibat kehilangan sesuatu yang sudah dimiliki dirasakan dua kali lebih kuat dibandingkan kesenangan saat mendapatkan sesuatu yang baru dengan nilai setara.
  2. Kepemilikan (Ownership): Begitu kita merasa memiliki sesuatu, kita cenderung “jatuh cinta” padanya dan bersedia membayar lebih untuk mempertahankannya, atau sebaliknya, meminta harga yang lebih tinggi untuk melepaskannya.

Fenomena Endowment ini sangat memengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. Dalam konteks penjualan, penjual dapat menekankan risiko kehilangan kesempatan mendapatkan penawaran baik yang terbatas waktu untuk memicu efek ini.

Baca Juga:  Social Commerce! Strategi Pemasaran Digital Wajib Tahu 2025

Bukti Ilmiah dan Contoh Nyata Endowment Effect

endowment effect
source image: kenthendricks.com

Kekuatan Endowment telah dibuktikan melalui berbagai penelitian. Salah satu studi klasik yang dilakukan oleh Kahneman, Knetsch, dan Thaler melibatkan pembagian mug kopi secara acak kepada peserta.

Hasilnya, peserta yang menerima mug (penjual) menetapkan harga jual rata-rata yang jauh lebih tinggi (7,12) dibandingkan harga yang bersedia dibayarkan oleh peserta yang tidak menerima mug (pembeli)(7,12) dibandingkan harga yang bersedia dibayarkan oleh peserta yang tidak menerima mug (pembeli)(2,87). Rasa takut kehilangan mug menjadi pemicunya.

Endowment effect example lain yang lebih ekstrem terlihat dalam studi Ziv Carmon dan Dan Ariely mengenai tiket pertandingan basket Duke University.

Pemenang lotre tiket menilai tiket mereka hampir 14 kali lebih mahal (2.400) dibandingkan harga yang bersedia dibayar oleh mereka yang kalah lotre (2.400) dibandingkan harga yang bersedia dibayar oleh mereka yang kalah lotre (175). Begitu tiket “dimiliki”, nilainya di mata pemilik melonjak drastis.

Perangkap Endowment Effect juga bisa merugikan jika tidak dikelola dengan baik. Kasus viral United Airlines yang memaksa penumpang turun dari pesawat setelah duduk adalah contoh bagaimana rasa kepemilikan kursi memicu kemarahan publik dan kerugian finansial besar bagi maskapai.

Bahkan dalam transfer pemain NBA, manajer Houston Rockets, Daryl Morey, menemukan bahwa ia secara sistematis menilai terlalu tinggi pemainnya sendiri karena Endowment Effect.

Strategi Endowment Effect Marketing

endowment effect marketing
source image: quartr.com

Memahami endowment effect consumer behavior membuka peluang bagi pemasar untuk merancang strategi yang lebih persuasif. Berikut beberapa cara menerapkan Endowment Effect dalam praktik bisnis:

  1. Lakukan Riset Pasar Menyeluruh: Pahami karakter konsumen Anda. Siapa target pasar Anda? Apa yang mereka inginkan? Riset pasar membantu Anda menyesuaikan penerapan Endowment Effect agar sesuai dengan kondisi dan ekspektasi mereka. Lakukan benchmarking terhadap kompetitor untuk memahami strategi pricing mereka.
  2. Memahami Sudut Pandang Konsumen (Point of View): Tempatkan diri Anda sebagai konsumen. Berapa harga yang rela Anda bayar untuk produk tersebut? Ini membantu menghindari penetapan harga yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Setiap konsumen memiliki latar belakang dan persepsi nilai yang berbeda.
  3. Analisis Perilaku Konsumen dalam Berbelanja: Keputusan pembelian seringkali didorong oleh sentimen emosional dan bersifat irasional. Endowment Effect adalah jalan pintas pengambilan keputusan yang dipicu pertimbangan subjektif. Amati bagaimana konsumen bereaksi terhadap penawaran Anda di masa lalu untuk mengkalibrasi strategi.
  4. Tawarkan Pengalaman “Memiliki” (Trial & Test Drive): Ini adalah taktik endowment effect marketing yang sangat efektif.
    • Test Drive Mobil: Dealer mobil membiarkan calon pembeli mencoba mobil. Begitu mereka berada di balik kemudi, rasa kepemilikan mulai tumbuh, membuat mereka lebih rela membayar mahal.
    • Fitting Room di Toko Pakaian: Brand seperti H&M, Zara, dan Pull & Bear menyediakan fitting room. Ketika konsumen mencoba pakaian, mereka mulai merasa seolah-olah pakaian itu sudah menjadi milik mereka, mendorong keputusan pembelian.
    • Uji Coba Produk di Toko (Apple Store): Apple membiarkan pengunjung berinteraksi dengan produk mereka tanpa batas waktu. Ini menciptakan pengalaman “memiliki” yang subtil namun kuat.
    • Layanan “Coba Dulu, Bayar Nanti” untuk Toko Online: Toko online seperti Zalora menawarkan kebijakan pengembalian gratis atau bayar setelah barang cocok. Ini meniru pengalaman offline dan memicu Endowment Effect meskipun transaksi belum selesai.
  5. Gunakan Uji Coba Gratis atau Periode Trial: Memberikan akses sementara ke produk atau layanan premium dapat membuat pengguna merasa telah “memiliki” fitur-fitur tersebut. Keengganan untuk kehilangan akses ini setelah masa uji coba berakhir dapat mendorong mereka untuk berlangganan. Ini adalah contoh endowment effect marketing yang cerdas.
  6. Personalisasi dan Kustomisasi: Produk yang terasa dibuat khusus untuk pelanggan akan meningkatkan rasa kepemilikan dan, consequently, nilai yang dirasakan dari produk tersebut.
Baca Juga:  Customer Service Excellence: Wajib Tahu 5+ Strategi Jitu!

Penerapan Endowment Effect harus dilakukan secara etis dan cerdas. Tujuannya adalah menciptakan nilai tambah dan pengalaman positif bagi konsumen, bukan memanipulasi.

Dengan memahami endowment effect consumer behavior, bisnis dapat membangun hubungan yang lebih mendalam dan mendorong loyalitas jangka panjang.

Optimalkan Pengalaman Digital Anda dengan Web Profesional

Konsep Endowment Effect menekankan pentingnya rasa kepemilikan. Dalam dunia digital, memiliki platform penjualan sendiri yang profesional dan user-friendly adalah langkah awal untuk membangun “kepemilikan” brand di benak konsumen.

Jika Anda berencana membangun atau mengembangkan website yang tidak hanya fungsional tetapi juga dirancang untuk memaksimalkan pengalaman pengguna dan menerapkan strategi psikologis seperti Endowment Effect, Infanthree adalah mitra yang tepat.

Dengan keahlian Infanthree dalam pembuatan Jasa Pembuatan Website Murah yang canggih dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.

Infanthree dapat membantu Anda menciptakan “ruang” di mana pelanggan merasa nyaman, dihargai, dan terdorong untuk bertransaksi.

Penutup

Endowment effect adalah bias kognitif yang kuat dengan implikasi signifikan dalam dunia bisnis dan pemasaran.

Dengan memahami endowment effect psychology dan menerapkannya secara strategis dalam endowment effect marketing, perusahaan dapat memengaruhi persepsi nilai pelanggan, meningkatkan kemungkinan konversi, dan membangun loyalitas yang lebih kuat.

Mulai dari menawarkan uji coba produk hingga menciptakan pengalaman yang memicu rasa kepemilikan, taktik ini bisa menjadi pembeda di pasar yang kompetitif.

Baca Juga:  11 Formula Copywriting Ampuh Tingkatkan Penjualan

Ingatlah untuk selalu melakukan riset, memahami konsumen Anda, dan menguji berbagai pendekatan untuk menemukan apa yang paling efektif bagi bisnis Anda.

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Aridla
Aridla
Digital Marketer di Infanthree Digital. Sangat tertarik dalam perkembangan teknologi untuk pemanfaatan dalam bisnis. Jangan lupa berikan komentarmu jika ada yang ingin ditanyakan.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat