Customer Lifetime Value! Cara Hitung & 7 Strategi Jitu

customer lifetime value marketing
DAFTAR ISI

Dalam lanskap bisnis modern yang dinamis dan kompetitif, fokus perusahaan seringkali tertuju pada akuisisi pelanggan baru.

Namun, strategi yang berkelanjutan tidak hanya berhenti di situ. Membangun hubungan jangka panjang dan memaksimalkan nilai dari setiap pelanggan yang sudah ada menjadi kunci pertumbuhan yang stabil. Di sinilah konsep Customer Lifetime Value (CLV) memegang peranan krusial.

Banyak pelaku bisnis mungkin masih menghitung keuntungan secara keseluruhan, namun untuk benar-benar memahami kesehatan dan potensi bisnis, metrik CLV tidak boleh diabaikan. 

Customer Lifetime Value adalah sebuah perhitungan strategis yang mengukur total pendapatan atau nilai yang bisa diharapkan dari seorang pelanggan selama seluruh periode hubungan mereka dengan bisnis Anda.

Memahami Customer Lifetime Value bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang memahami loyalitas, mengidentifikasi pelanggan paling berharga, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.

Artikel ini akan mengupas tuntas definisi customer lifetime value adalah apa, manfaatnya, cara menghitungnya, serta strategi jitu untuk meningkatkannya.

Definisi Mendalam: Apa Itu Customer Lifetime Value (CLV)?

customer lifetime value
source image: business.trustedshops.com

Secara sederhana, Customer Lifetime Value adalah prediksi nilai finansial bersih dari keseluruhan hubungan bisnis dengan seorang pelanggan.

Metrik ini membandingkan pendapatan yang dihasilkan oleh pelanggan dengan customer lifespan mereka – yaitu berapa lama seseorang menjadi pelanggan aktif.

Seperti dijelaskan oleh RevoU dan Glints, CLV membantu bisnis melihat gambaran besar. Alih-alih hanya fokus pada transaksi pertama, CLV mendorong perusahaan untuk berpikir tentang bagaimana menjaga pelanggan agar tetap bertransaksi secara berulang (retensi) dan loyal dalam jangka waktu yang lama.

Semakin positif pengalaman pelanggan (customer journey), didukung oleh layanan pelanggan yang baik, semakin panjang customer lifespan mereka, dan semakin tinggi pula potensi CLV-nya.

Mengapa Menghitung Customer Lifetime Value Sangat Penting?

CLV bukan sekadar metrik tambahan, melainkan inti dari bisnis yang stabil secara finansial dan berkelanjutan. Berikut beberapa manfaat utama menghitung CLV:

  1. Mengukur Loyalitas Pelanggan: CLV secara langsung mencerminkan seberapa setia pelanggan Anda. Angka CLV yang tinggi menunjukkan pelanggan puas dan terus kembali.
  2. Meningkatkan Profitabilitas: Statistik menunjukkan bahwa mempertahankan pelanggan lama jauh lebih menguntungkan (profit 60-70%) daripada mengakuisisi pelanggan baru (profit 5-20%). CLV membantu mengidentifikasi pelanggan lama yang paling profitabel.
  3. Mengoptimalkan Strategi Marketing: Dengan customer lifetime value analysis, Anda bisa melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan nilainya. Ini memungkinkan Anda merancang strategi customer lifetime value marketing yang lebih personal dan tepat sasaran untuk setiap segmen.
  4. Membantu Menentukan Biaya Akuisisi Pelanggan (CAC): Dengan mengetahui potensi pendapatan dari seorang pelanggan (CLV), Anda bisa menentukan batas biaya maksimal yang masuk akal untuk mengakuisisi pelanggan baru.
  5. Mengidentifikasi Area Peningkatan: Proses analisis CLV seringkali mengungkap celah dalam customer journey atau layanan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan retensi.
  6. Mendukung Ekspansi Bisnis: CLV yang sehat menunjukkan model bisnis yang valid dan menarik bagi investor potensial untuk mendukung ekspansi.
Baca Juga:  4 Manfaat Membangun Brand Awareness Bagi Pemilik Bisnis

Cara Menghitung Customer Lifetime Value (Rumus & Contoh)

customer lifetime value marketing
source image: chartexpo.com

Ada dua pendekatan utama dalam menghitung CLV: Historical (berdasarkan data masa lalu) dan Predictive (menggunakan AI untuk memprediksi masa depan).

Namun, rumus dasar yang sering digunakan (terutama untuk metode historis) adalah:

CLV = (Rata-rata Nilai Transaksi per Pembelian) x (Rata-rata Frekuensi Pembelian per Tahun) x (Rata-rata Waktu Retensi Pelanggan dalam Tahun)

Mari kita pecah komponennya:

  • Rata-rata Nilai Transaksi: Jumlah uang rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam satu kali pembelian.
  • Rata-rata Frekuensi Pembelian: Seberapa sering rata-rata pelanggan membeli dalam periode waktu tertentu (misalnya, per tahun).
  • Rata-rata Waktu Retensi: Berapa lama rata-rata pelanggan tetap aktif membeli dari bisnis Anda (dalam tahun).

Contoh Perhitungan CLV:
Pelanggan Z sering membeli kopi di Kedai Kopi XYZ. Rata-rata, ia menghabiskan Rp 25.000 per transaksi. Ia membeli kopi rata-rata 2 kali seminggu (104 kali setahun). Ia sudah menjadi pelanggan setia selama 3 tahun.
CLV Pelanggan Z = Rp 25.000 x (104 x 3)
CLV Pelanggan Z = Rp 25.000 x 312
CLV Pelanggan Z = Rp 7.800.000

Angka Customer Lifetime Value ini menunjukkan potensi pendapatan yang bisa dihasilkan dari Pelanggan Z selama ia menjadi pelanggan.

Perlu diingat, ini adalah prediksi, dan formula bisa dimodifikasi dengan menambahkan faktor margin keuntungan atau biaya retensi untuk hasil yang lebih akurat. Proses inilah yang disebut customer lifetime value analysis.

Strategi Efektif Meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV Marketing)

customer lifetime value adalah
source image: kleene.ai

Meningkatkan CLV berarti fokus pada retensi dan loyalitas. Berikut beberapa strategi customer lifetime value marketing yang bisa diterapkan:

  1. Optimalkan Pengalaman Pelanggan (Customer Service): Respon cepat, solusi tepat, dan pelayanan ramah adalah kunci. Utamakan kepuasan pelanggan, terutama saat menangani keluhan.
  2. Personalisasi Komunikasi dan Penawaran: Gunakan data pelanggan untuk mengirim pesan, rekomendasi produk, atau promo yang relevan dengan minat dan riwayat pembelian mereka. Buat mereka merasa spesial.
  3. Terapkan Program Loyalitas & Promosi: Berikan insentif bagi pelanggan setia, seperti sistem poin, diskon khusus member, promo “Beli 1 Gratis 1”, atau program referral. Ini mendorong repeat purchase.
  4. Hitung dan Pantau Kepuasan Pelanggan: Lakukan survei kepuasan secara rutin untuk mendeteksi masalah lebih dini dan memahami apa yang membuat pelanggan bertahan atau pergi.
  5. Manfaatkan Email Marketing & Remarketing: Ingatkan pelanggan tentang produk di keranjang belanja, kirim newsletter informatif, atau tawarkan produk relevan melalui email dan iklan remarketing.
  6. Tawarkan Produk Bundling: Dorong pembelian lebih besar dengan menawarkan paket produk yang harganya sedikit lebih murah daripada dibeli satuan.
  7. Bangun Komunitas: Fasilitasi interaksi antar pelanggan atau antara pelanggan dengan brand melalui forum atau grup media sosial.
Baca Juga:  Wajib Tahu! 5 Cara Bikin Unique Selling Point Yang Keren

Menerapkan strategi customer lifetime value marketing ini secara konsisten akan berdampak positif pada angka CLV Anda.

Persiapan Fondasi Digital untuk CLV yang Optimal

Dalam menerapkan strategi peningkatan Customer Lifetime Value, pengalaman pelanggan di platform digital memegang peran penting.

Website yang profesional, mudah dinavigasi, dan informatif menjadi titik kontak krusial dalam customer journey.

Khususnya untuk bisnis properti, penyajian informasi unit, fasilitas, dan kemudahan kontak melalui website sangat mempengaruhi persepsi dan keputusan calon pembeli jangka panjang.

Oleh karena itu, memiliki website yang optimal adalah investasi awal yang baik. Infanthree menyediakan Jasa Pembuatan Website Kontaktor Property yang dirancang khusus untuk kebutuhan developer dan agen properti.

Dengan tampilan menarik, fitur lengkap, dan optimasi SEO, kami siap membantu Anda menciptakan pengalaman digital terbaik bagi calon pelanggan Anda, mendukung strategi customer lifetime value marketing Anda sejak awal.

Penutup

Customer Lifetime Value (CLV) adalah metrik esensial yang melampaui sekadar pengukuran transaksi tunggal.

Ia memberikan pandangan jangka panjang tentang nilai hubungan pelanggan dan menjadi indikator kesehatan bisnis yang berkelanjutan.

Memahami customer lifetime value adalah langkah awal, namun yang terpenting adalah menerapkan strategi untuk meningkatkannya.

Dengan fokus pada pengalaman pelanggan, personalisasi, program loyalitas, dan analisis data melalui customer lifetime value analysis, bisnis dapat membangun basis pelanggan yang tidak hanya loyal tetapi juga profitabel.

Investasi dalam meningkatkan CLV adalah investasi untuk masa depan bisnis yang lebih cerah dan stabil.

Baca Juga:  Packaging Produk: 5+ Elemen Kunci Agar Lebih Menarik !

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Aridla
Aridla
Digital Marketer di Infanthree Digital. Sangat tertarik dalam perkembangan teknologi untuk pemanfaatan dalam bisnis. Jangan lupa berikan komentarmu jika ada yang ingin ditanyakan.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat