Behavioral Targeting: 6 Strategi Jitu Bikin Leads Naik!

behavioral retargeting
DAFTAR ISI

Di era digital yang dibanjiri informasi, konsumen menjadi semakin selektif terhadap iklan yang mereka lihat.

Iklan generik yang tidak relevan seringkali diabaikan, bahkan dianggap mengganggu. Inilah mengapa strategi pemasaran yang lebih personal dan cerdas menjadi kunci.

Salah satu pendekatan paling efektif dalam hal ini adalah behavioral retargeting, sebuah teknik yang memanfaatkan pemahaman mendalam tentang perilaku online pengguna untuk menyajikan iklan yang tepat sasaran.

Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh ke dalam konsep behavioral retargeting, penting untuk memahami fondasi dasarnya, yaitu behavioral targeting.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kedua istilah ini dan bagaimana mereka bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran Anda?

Apa Itu Behavioral Targeting?

behavioral targeting
source image: smartyads.com

Behavioral targeting adalah sebuah strategi pemasaran digital di mana iklan yang ditampilkan kepada pengguna didasarkan pada pola perilaku, minat, dan kebiasaan mereka saat menjelajah internet.

Menurut Revou, ini melibatkan pengumpulan informasi dari aktivitas online pengguna, seperti riwayat pencarian browser, waktu yang dihabiskan pada suatu website, dan tombol atau tautan yang diklik.

Informasi ini, yang seringkali dikumpulkan melalui cookies, membantu pemasar memahami preferensi konsumen.

Dibimbing.id menambahkan bahwa tujuan utama behavioral targeting adalah menyajikan iklan yang lebih relevan dan personal, sehingga meningkatkan kemungkinan pengguna untuk berinteraksi dengan iklan tersebut.

Dengan kata lain, ini adalah upaya untuk mencapai audiens yang tepat dengan pesan yang paling resonan bagi mereka.

Cara kerja behavioral targeting advertising melibatkan pengumpulan data, segmentasi audiens berdasarkan perilaku, dan kemudian peluncuran kampanye iklan yang disesuaikan.

Sebagai contoh behavioral targeting yang sederhana, jika seseorang sering mencari “rekomendasi sepatu lari,” mereka kemungkinan akan melihat iklan sepatu lari di berbagai situs web yang mereka kunjungi.

Konsep Behavioral Retargeting

Sekarang, mari kita fokus pada behavioral retargeting. Meskipun seringkali terkait erat dan kadang digunakan secara bergantian dengan behavioral targeting, retargeting memiliki fokus yang lebih spesifik.

Baca Juga:  Cara Kerja Virtual Assistant Berbasis AI serta 7 Manfaatnya Untuk Bisnis

Behavioral retargeting adalah sub-strategi yang secara khusus menargetkan kembali pengguna yang sebelumnya telah menunjukkan minat atau berinteraksi dengan brand atau produk Anda (misalnya, mengunjungi website, menambahkan produk ke keranjang, atau menonton video produk) tetapi belum melakukan konversi (seperti pembelian).

Inti dari konsep behavioral retargeting adalah “mengingatkan” atau “membujuk kembali” calon pelanggan yang “lolos” pada interaksi pertama.

Dengan memahami perilaku spesifik mereka sebelumnya, Anda dapat menyajikan iklan yang lebih relevan dan persuasif untuk mendorong mereka kembali dan menyelesaikan tindakan yang diinginkan.

Ini adalah salah satu strategi behavioral targeting yang paling efektif untuk meningkatkan konversi dan ROI.

Manfaat Signifikan dari Behavioral Retargeting

behavioral targeting advertising
source image: avada.io

Implementasi strategi prilaku, khususnya dengan fokus pada retargeting, menawarkan berbagai keuntungan baik bagi pemasar maupun konsumen:

Untuk Pemasar:

  1. Peningkatan Conversion Rate: Ini adalah manfaat utama. Dengan menargetkan ulang pengguna yang sudah menunjukkan minat, kemungkinan konversi jauh lebih tinggi.
  2. ROI Iklan yang Lebih Baik: Anggaran iklan menjadi lebih efisien karena difokuskan pada audiens yang sudah “hangat”.
  3. Peningkatan Brand Recall: Iklan yang relevan menjaga brand Anda tetap top-of-mind bagi calon pelanggan.
  4. Loyalitas Pelanggan yang Lebih Kuat: Pengalaman iklan yang dipersonalisasi dapat meningkatkan persepsi positif terhadap brand.
  5. Segmentasi Audiens yang Lebih Mendalam: Data dari interaksi sebelumnya memungkinkan segmentasi yang lebih akurat untuk kampanye prilaku konsumen.

Untuk Konsumen:

  1. Pengalaman Iklan yang Lebih Relevan: Konsumen melihat iklan produk atau layanan yang memang mereka minati atau butuhkan.
  2. Mengingatkan pada Minat Sebelumnya: Iklan retargeting bisa berfungsi sebagai pengingat untuk produk yang mungkin terlupakan di keranjang belanja.
  3. Penawaran yang Dipersonalisasi: Seringkali, iklan retargeting disertai dengan penawaran khusus yang disesuaikan dengan minat pengguna.
Baca Juga:  Teknik SEO Organic Traffic Untuk Meningkatkan Kunjungan Ke Website Anda

Strategi Behavioral Retargeting yang Efektif

Menerapkan strategi behavioral secara efektif melibatkan beberapa tahapan kunci, sebagaimana diuraikan oleh Dibimbing.id dalam konteks behavioral targeting secara umum:

konsep behavioral retargeting
source image: freshrelevance.com
  1. Pengumpulan Data (Tracking Pengguna):
    Ini adalah fondasi dari behavioral targeting advertising. Gunakan teknologi seperti cookies dan pixel tracking untuk mengumpulkan data tentang perilaku pengguna di website Anda (halaman yang dikunjungi, produk yang dilihat, item di keranjang, dll.).
  2. Segmentasi Audiens:
    Berdasarkan data yang terkumpul, segmentasikan audiens Anda. Misalnya, kelompokkan pengguna yang meninggalkan keranjang belanja, pengguna yang melihat halaman produk tertentu, atau pengguna yang menghabiskan waktu lama di blog Anda. Ini penting untuk merancang pesan behavioral retargeting yang spesifik.
  3. Perencanaan Kampanye dan Penyesuaian Pesan:
    Rancang kampanye target prilaku untuk setiap segmen. Pesan iklan harus disesuaikan dengan perilaku sebelumnya. Misalnya, untuk pengguna yang meninggalkan keranjang, iklan bisa menawarkan diskon kecil atau mengingatkan tentang produk yang tertinggal.
  4. Implementasi Targeting (Penyajian Iklan):
    Gunakan platform periklanan digital (seperti Google Ads, Facebook Ads) untuk menyajikan iklan yang telah disesuaikan kepada segmen audiens yang telah Anda targetkan kembali.
  5. Pengukuran dan Optimisasi Berkelanjutan:
    Lacak kinerja kampanye behavioral retargeting Anda. Pantau metrik seperti click-through rate (CTR), conversion rate, dan ROI. Gunakan data ini untuk terus mengoptimalkan pesan, penargetan, dan penempatan iklan Anda.
  6. Perlindungan Privasi dan Kepatuhan:
    Pastikan praktik pengumpulan dan penggunaan data Anda transparan dan mematuhi regulasi privasi yang berlaku (seperti GDPR atau CCPA). Berikan pengguna kontrol atas informasi mereka.

Contoh Nyata Behavioral Retargeting dalam Aksi

Sebagai contoh behavioral targeting dengan fokus retargeting:

Anda mengunjungi sebuah situs e-commerce dan melihat beberapa pasang sepatu. Anda bahkan menambahkan satu pasang ke keranjang belanja, tetapi kemudian Anda terdistraksi dan menutup browser tanpa menyelesaikan pembelian.

Baca Juga:  Contoh Pemakaian Default Parameters Di Javascript

Beberapa jam kemudian, saat Anda menjelajahi situs berita atau media sosial, Anda melihat iklan yang menampilkan tepat sepatu yang ada di keranjang belanja Anda, mungkin disertai dengan pesan “Masih Tertarik?” atau “Selesaikan Pembelian Anda dan Dapatkan Gratis Ongkir!”. Ini adalah behavioral retargeting yang sedang bekerja.

Perbedaan Behavioral Targeting vs. Contextual Targeting

Penting untuk membedakan behavioral targeting (dan juga behavioral retargeting) dengan contextual targeting.

Revou menjelaskan bahwa contextual targeting menempatkan iklan berdasarkan konten halaman web tempat iklan tersebut muncul, bukan berdasarkan data perilaku pengguna.

Misalnya, iklan peralatan masak muncul di blog resep. Sebaliknya, behavioral targeting advertising fokus pada siapa penggunanya, bukan di mana mereka berada saat itu.

Optimalkan Strategi Pemasaran Anda dengan Platform yang Tepat

Keberhasilan strategi behavioral targeting dan behavioral retargeting seringkali bergantung pada kemampuan platform digital Anda untuk mengumpulkan data secara akurat dan memfasilitasi integrasi dengan alat pemasaran.

Jika Anda adalah pemilik bisnis yang ingin memaksimalkan potensi e-commerce atau marketplace Anda, memiliki platform yang mendukung pelacakan perilaku pengguna secara detail adalah krusial.

Infanthree menawarkan jasa pembuatan web investasi dan website profesional lainnya yang dirancang untuk mendukung strategi pemasaran digital modern.

Dengan infrastruktur yang tepat dari Infanthree, Anda dapat lebih mudah mengimplementasikan pixel tracking, menganalisis data pengguna, dan menjalankan kampanye behavioral retargeting yang efektif untuk meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan.

Penutup

Behavioral retargeting bukan lagi sekadar opsi, melainkan sebuah kebutuhan bagi bisnis yang ingin bersaing secara efektif di lanskap digital.

Dengan memahami behavioral targeting adalah apa dan bagaimana konsep behavioral retargeting dapat diterapkan, Anda dapat menyajikan iklan yang tidak hanya dilihat, tetapi juga direspons.

Ini adalah tentang membangun hubungan yang lebih relevan dengan audiens Anda, mengubah minat awal menjadi konversi nyata, dan pada akhirnya, mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Aridla
Aridla
Digital Marketer di Infanthree Digital. Sangat tertarik dalam perkembangan teknologi untuk pemanfaatan dalam bisnis. Jangan lupa berikan komentarmu jika ada yang ingin ditanyakan.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat