Sekarang dunia pemasaran khususnya digital sudah semakin dinamis, perusahaan terus mencari cara inovatif untuk menarik perhatian dan mendorong peningkatan penjualan.
Salah satu strategi yang terbukti ampuh dan seringkali memicu viralitas adalah scarcity marketing. Pernahkah Anda merasa terdorong untuk segera membeli produk karena melihat label “stok terbatas” atau “penawaran berakhir malam ini”?
Itulah inti dari strategi ini, memanfaatkan psikologi manusia yang cenderung lebih menginginkan sesuatu yang langka dan sulit didapatkan.
Konsep “rumput tetangga selalu lebih hijau” seakan menemukan implementasinya dalam scarcity marketing.
Strategi ini berorientasi pada keterbatasan, baik dari segi kuantitas produk maupun durasi penawaran, yang efektif memicu Fear of Missing Out (FOMO) pada konsumen.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai apa itu scarcity marketing dan bagaimana Anda bisa menerapkannya untuk bisnis Anda.
Apa yang Dimaksud dengan Scarcity Marketing?
Menurut berbagai sumber, termasuk Indeed dan EOS Marketing, scarcity marketing adalah teknik pemasaran yang dirancang untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian sebelum produk atau diskon yang ditawarkan habis atau berakhir.
Intinya, strategi ini menggunakan prinsip kelangkaan psikologis untuk menciptakan rasa urgensi dan meningkatkan persepsi nilai suatu produk, sehingga meningkatkan penjualan.
Perusahaan yang menerapkan scarcity marketing strategy ini biasanya akan menciptakan kondisi penting dan mendesak.
Caranya bisa dengan menawarkan produk dalam jumlah terbatas, membatasi akses, atau bahkan memproduksi barang dengan kuantitas di bawah permintaan pasar.
Ketika konsumen menyadari bahwa suatu produk langka atau akan sulit didapatkan lagi di masa depan, mereka cenderung berusaha lebih keras untuk mendapatkannya sebelum kehabisan.
Dasar dari scarcity marketing theory ini dijelaskan oleh Jack Brehm dalam esainya “Theory of Psychological Reactance.
Teori ini menyebutkan bahwa manusia secara alami mendambakan apa yang mereka butuhkan dan, lebih jauh lagi, apa yang sangat sulit diperoleh.
Semakin sulit mencapai suatu tujuan, termasuk mendapatkan produk, semakin besar keinginan untuk memilikinya.
Tujuan dan Keuntungan Scarcity Marketing
Tujuan utama dari scarcity marketing adalah untuk menciptakan rasa urgensi yang kuat pada konsumen. Ketika mereka merasa akan kehilangan kesempatan mendapatkan sesuatu yang bernilai, mereka cenderung bertindak lebih cepat.
Selain itu, ada beberapa keuntungan signifikan sebagai berikut:
- Meningkatkan Permintaan Produk: Kelangkaan menciptakan eksklusivitas. Produk yang terbatas akan dilihat lebih bernilai, memicu permintaan yang lebih tinggi dari ketersediaan, dan seringkali memicu word-of-mouth.
- Mendorong Pembelian Segera, Bukan Menunggu: Konsumen seringkali menunda keputusan pembelian. Scarcity marketing memotong siklus penundaan ini dengan memberikan alasan kuat untuk membeli sekarang juga.
- Meningkatkan Brand Recognition dan Visibilitas: Produk langka menjadi topik pembicaraan. Semakin banyak orang membicarakannya, semakin tinggi pengenalan merek dan potensi menarik pelanggan baru.
- Meningkatkan Persepsi Nilai Produk: Barang yang sulit didapat seringkali dianggap lebih istimewa dan berkualitas, bahkan jika harganya lebih tinggi.
- Mendorong Pembelian Impulsif: Rasa takut ketinggalan (FOMO) dapat memicu pembelian impulsif, di mana konsumen membeli tanpa pertimbangan panjang karena tekanan waktu atau stok.
- Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Penawaran eksklusif atau akses terbatas untuk anggota bisa membuat pelanggan merasa dihargai dan meningkatkan loyalitas mereka.
- Meningkatkan Tingkat Konversi: Dengan adanya urgensi, persentase pengunjung yang melakukan transaksi (konversi) cenderung meningkat.
Teknik Efektif Scarcity Marketing Strategy
Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk menerapkan scarcity marketing. Berikut beberapa yang paling efektif:
- Limited Edition (Edisi Terbatas): Menciptakan produk yang hanya tersedia dalam jumlah tertentu. Ini sangat efektif untuk barang koleksi atau fashion.
- Flash Sale (Penjualan Kilat): Menawarkan diskon besar atau produk spesial dalam waktu yang sangat singkat (beberapa jam atau satu hari).
- Limited Time Offers (Penawaran Waktu Terbatas): Mirip flash sale, namun durasinya bisa lebih panjang (beberapa hari atau minggu), tetapi tetap memberikan tekanan waktu.
- Stok Terbatas (Low Stock Alerts): Memberikan informasi transparan bahwa stok produk menipis, seperti “Hanya tersisa 3 item!”
- Social Proof (Bukti Sosial) yang Terkait Kelangkaan: Menampilkan berapa banyak orang yang telah membeli atau melihat produk (“150 orang baru saja membeli ini”), atau status “terjual habis” pada produk serupa.
- Bundle Offers Terbatas: Menawarkan paket produk dengan harga diskon, namun hanya tersedia untuk periode atau jumlah tertentu.
- Exclusive Access or Membership: Memberikan akses ke produk atau penawaran khusus hanya untuk anggota atau mereka yang mendaftar dalam waktu terbatas.
- Timer Hitung Mundur: Menampilkan penghitung waktu mundur di halaman produk atau penawaran untuk secara visual menekankan batas waktu.
Scarcity Marketing Example
Salah satu contoh scarcity marketing yang sangat dikenal adalah event Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) seperti 12.12 yang hanya berlaku pada tanggal unik atau event tertentu.
E-commerce berlomba-lomba menawarkan diskon besar dan penawaran eksklusif yang hanya berlaku pada hari itu.
Konsumen pun berbondong-bondong berbelanja karena takut ketinggalan promo. Ini adalah scarcity marketing example yang memanfaatkan kelangkaan waktu.
Contoh lain datang dari brand besar seperti Nike dengan perilisan sepatu edisi terbatas “Limited Edition Series” hasil kolaborasi. Jumlah yang diproduksi sangat sedikit, menciptakan antrian panjang dan harga jual kembali yang melonjak.
Amazon Prime Day juga merupakan contoh scarcity marketing di mana penawaran besar hanya tersedia untuk anggota Prime dalam periode waktu yang singkat.
Jenis-Jenis Scarcity Marketing
Strategi ini dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi beberapa jenis:
- Physical Scarcity: Kelangkaan produk secara fisik (jumlah terbatas).
- Time Scarcity: Kelangkaan berdasarkan batasan waktu penawaran.
- Social Scarcity: Kelangkaan yang timbul karena tingginya permintaan dari orang lain (misalnya, “produk terlaris”).
- Utility Scarcity: Kelangkaan manfaat yang hanya bisa didapatkan dalam kondisi tertentu.
- Exclusive Scarcity: Kelangkaan yang dibangun berdasarkan status atau akses eksklusif.
Wujudkan Strategi Pemasaran Canggih dengan Platform Marketplace Ideal
Memahami dan ingin menerapkan scarcity marketing pada bisnis Anda adalah langkah awal yang baik. Namun, untuk eksekusi yang mulus, terutama jika Anda bergerak di ranah e-commerce atau marketplace, Anda memerlukan platform yang mendukung.
Infanthree menawarkan Jasa Membuat Web Marketplace Profesional yang dapat dikustomisasi untuk mendukung berbagai strategi pemasaran, termasuk implementasi fitur-fitur yang mendukung scarcity marketing strategy seperti timer hitung mundur, notifikasi stok, atau sistem keanggotaan eksklusif. Dengan platform yang tepat, Anda bisa memaksimalkan dampak dari setiap kampanye pemasaran Anda.
Penutup
Kesimpulannya, scarcity marketing adalah strategi psikologis yang sangat efektif untuk meningkatkan urgensi, permintaan pada produk atau jasa dan pada akhirnya, ikut meningkatkan penjualan dan berpengaruh pada revenue stream bisnis Anda.
Menciptakan persepsi bahwa suatu produk atau penawaran bersifat terbatas, baik dari segi jumlah maupun waktu, perusahaan dapat memicu rasa takut kehilangan (FOMO) pada konsumen, mendorong mereka untuk segera mengambil tindakan.
Namun, penting untuk menggunakan strategi ini secara etis dan tidak berlebihan agar euforia pelanggan tetap terjaga dan tidak menimbulkan kekecewaan.
Saat diterapkan dengan bijak, scarcity marketing bisa menjadi alat yang ampuh dalam proses pemasaran Anda, selamat mencoba!.