Predictive Analytics: 5 Langkah Membaca Masa Depan Bisnis

predictive analytics
DAFTAR ISI

Di dunia bisnis yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat adalah kunci kemenangan.

Namun, bagaimana jika Anda bisa “mengintip” masa depan? Bukan dengan bola kristal, melainkan dengan kekuatan data. Inilah janji yang ditawarkan oleh predictive analytics.

Predictive analytic atau analisis prediktif adalah salah satu cabang paling kuat dalam ilmu data.

Ia mengubah data historis yang Anda miliki menjadi wawasan prediktif, memungkinkan Anda untuk mengantisipasi tren, memahami perilaku pelanggan, dan mengidentifikasi risiko sebelum benar-benar terjadi.

Menguasai predictive analytic berarti beralih dari sekadar bereaksi terhadap pasar menjadi proaktif dalam membentuknya.

Apa Itu Predictive Analytics

predictive analytics
source image: geeksforgeeks

Secara sederhana, predictive analytics adalah sebuah teknik analisis data tingkat lanjut yang menggunakan data historis dan saat ini.

Dikombinasikan dengan algoritma statistik, machine learning, dan kecerdasan buatan, untuk membuat prediksi tentang peristiwa di masa depan.

Alih-alih hanya mendeskripsikan apa yang telah terjadi (analisis deskriptif), predictive analytics menjawab pertanyaan, “Apa yang kemungkinan besar akan terjadi selanjutnya?”.

Ini adalah tentang menemukan pola-pola tersembunyi dalam data Anda dan menggunakannya untuk meramalkan hasil di masa depan.

Mulai dari pelanggan mana yang kemungkinan akan churn hingga produk mana yang akan paling laris di musim liburan berikutnya.

Manfaat Predictive Analytics bagi Bisnis

contoh predictive analytics
source image: qualtrics

Tujuan utama dari predictive analytics adalah memberikan keunggulan kompetitif. Dengan kemampuan untuk meramal, perusahaan dapat:

  1. Mengoptimalkan Kampanye Pemasaran: Memprediksi pelanggan mana yang paling mungkin merespons penawaran tertentu, sehingga meningkatkan ROI.
  2. Mencegah Penipuan (Fraud Detection): Mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan secara real-time.
  3. Manajemen Inventaris yang Efisien: Memperkirakan permintaan produk secara akurat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.
  4. Mengurangi Risiko: Menilai risiko kredit dalam pinjaman atau risiko klaim dalam asuransi.
  5. Meningkatkan Retensi Pelanggan: Mengidentifikasi pelanggan yang berisiko churn dan mengambil tindakan pencegahan.
Baca Juga:  Wajib Pahami Buyer Persona! 5 Cara Agar Target Lebih Akurat!

Strategi Predictive Analytics: Teknik dan Modelnya

predictive analytics
source image: tanya digital

Strategi predictive analytics yang efektif bergantung pada pemilihan model dan teknik yang tepat. Secara umum, ada dua jenis model utama:

  1. Model Klasifikasi (Classification Models): Memprediksi hasil dalam bentuk kategori atau kelompok. Contoh: “Apakah pelanggan ini akan membeli (Ya/Tidak)?” atau “Apakah transaksi ini penipuan (Ya/Tidak)?”.
  2. Model Regresi (Regression Models): Memprediksi hasil dalam bentuk angka kontinu. Contoh: “Berapa banyak pendapatan yang akan dihasilkan pelanggan ini?” atau “Berapa banyak unit produk yang akan terjual bulan depan?”.

Untuk membangun model-model ini, para data scientist menggunakan beberapa teknik utama:

  • Decision Trees: Model yang memecah data menjadi serangkaian keputusan “jika-maka”, mirip dengan diagram alur, untuk sampai pada sebuah prediksi kategori.
  • Regression Analysis: Teknik statistik untuk menemukan hubungan dan korelasi antara berbagai variabel dalam data.
  • Neural Networks: Algoritma machine learning canggih yang terinspirasi dari otak manusia, mampu mengenali pola yang sangat kompleks dan non-linier dalam kumpulan data yang besar.

Cara Membuat Predictive Analytics

Proses membangun model predictive analytics bukanlah hal yang instan. Ini adalah siklus yang terstruktur.

Berikut adalah cara membuat predictive analytics dalam 5 langkah:

  1. Definisikan Masalah Bisnis: Langkah pertama adalah menentukan dengan jelas apa yang ingin Anda prediksi. Apakah untuk mengurangi churn? Atau untuk mengoptimalkan harga?
  2. Kumpulkan dan Siapkan Data: Kumpulkan semua data relevan dari berbagai sumber. Tahap ini juga mencakup pembersihan data (data cleaning) untuk menghilangkan anomali atau data yang hilang yang dapat mengganggu akurasi model.
  3. Kembangkan Model Prediktif: Di sinilah data scientist akan bereksperimen dengan berbagai algoritma dan teknik (seperti decision trees atau regression) untuk menemukan model yang paling akurat dalam memprediksi hasil.
  4. Implementasikan Model: Setelah model terbaik ditemukan, data engineer akan mengintegrasikan model tersebut ke dalam sistem operasional bisnis agar dapat berjalan secara otomatis dan memberikan prediksi secara real-time.
  5. Validasi dan Pantau Hasil: Periksa keakuratan model secara berkala. Karena data terus berubah, model predictive analytics harus terus dipantau dan dilatih ulang agar prediksinya tetap relevan dan akurat.
Baca Juga:  Panduan Lengkap Attribution Modeling dalam 5 Menit!

Contoh Predictive Analytics

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh predictive analytics dalam kehidupan sehari-hari:

  1. E-commerce: Saat Anda melihat bagian “Produk yang Mungkin Anda Suka”, itu adalah hasil dari predictive analytics yang menganalisis riwayat penjelajahan dan pembelian Anda.
  2. Perhotelan: Hotel menggunakan predictive analytics untuk memperkirakan tingkat hunian selama musim liburan berdasarkan data historis, tren pemesanan, dan bahkan cuaca, sehingga mereka dapat menyesuaikan harga kamar secara dinamis.
  3. Perbankan: Bank menggunakan model ini untuk menilai kelayakan kredit seorang nasabah dengan memprediksi kemungkinan gagal bayar berdasarkan ribuan titik data.

Wujudkan Strategi Berbasis Data Anda Bersama Infanthree

Menerapkan predictive analytics membutuhkan keahlian data yang mendalam.

Namun, wawasan yang dihasilkannya tidak akan berarti apa-apa tanpa strategi pemasaran yang mampu mengeksekusinya.

Untuk memastikan setiap prediksi diubah menjadi tindakan yang menguntungkan, manfaatkan jasa digital marketing terpercaya di Infanthree.

Tim kami akan membantu Anda menggunakan wawasan data untuk merancang kampanye yang lebih cerdas, lebih personal, dan memberikan hasil yang terukur.

Penutup

Pada akhirnya, predictive analytics adalah tentang mengubah data dari cermin spion (melihat ke belakang) menjadi teleskop (melihat ke depan).

Di dunia di mana data adalah “minyak” baru, perusahaan yang mampu memprediksi masa depan adalah perusahaan yang akan memimpinnya.

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Aridla
Aridla
Digital Marketer di Infanthree Digital. Sangat tertarik dalam perkembangan teknologi untuk pemanfaatan dalam bisnis. Jangan lupa berikan komentarmu jika ada yang ingin ditanyakan.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat