Hujan Meteor Geminid Kian Subur dan Kuat, Ini Alasannya

DAFTAR ISI

Berita dengan judul ” Hujan Meteor Geminid Kian Subur dan Kuat, Ini Alasannya” berikut asalnya dari website lain. Silahkan Kamu langsung ke situs resminya dengan melakukan pencarian di search engine dengan judul yang sama

Hujan meteor Geminid masih dapat disaksikan malam ini sampai Jumat pagi 15 Desember 2017. Hujan Geminid muncul saat Bumi melintasi pecahan debu dan serpihan yang ditinggalkan asteroid 3200 Phaethon. Asteroid ini mendekati Bumi tiap 1,4 tahun.

Hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor yang relatif kuat dan memikat perhatian para pemerhati. Dari tahun ke tahun semenjak pantauan berabad lalu, hujan meteor ini kian kuat.

Dilansir dari Space, dalam sejarahnya, pantauan hujan meteor Geminid baru berumur dua abad. Laporan pertama pantauan hujan meteor ini timbul sekitar pertengahan 1800-an. Saat itu meteor yang timbul masih sedikit, cuma 10-20 meteor per jam.

Tetapi, kemudian bersamaan waktu, hujan meteor Geminid kian deras. Di awal abad ke-20, pemerhati melaporkan 20 sampai 25 meteor melaju pada hujan meteor Geminid.

Kemudian, pada 1940-an dan 1950-an, hujan meteor ini kian deras, masing-masing 30 dan 60 meteor per jam.

Pantauan pada 1960-an menunjukkan, tiap jam pada puncak hujan meteor Geminid muncul hampir 65 meteor. Di akhir 1970-an, beberapa pemerhati melaporkan ada 80 meteor per jam melaju.

Baca Juga:  Microsoft Harus Bayar Rp1,3 Miliar untuk Wallpaper Windows XP

Sekarang, pada puncak hujan meteor ini, sekitar 120 meteor per jam. Dengan kian meningkatkan jumlah meteor yang melaju tiap jamnya, tidak heran NASA melabeli hujan Geminid ini sebagai hujan meteor paling subur di tahun ini.

Pegiat astronomi Langitselatan, Avivah Yamani, mengungkapkan kian suburnya hujan meteor Geminid ini dikarenakan adanya dinamika dari Planet Jupiter.

“Hal ini dikarenakan oleh gravitasi Jupiter yang mengganggu aliran puing-puing Phaethon dan mengakibatkan mereka bergeser mendekati orbit bumi,” kata Avivah dalam tulisannya.

Salah satu hal lain yang unik dari fenomena hujan meteor Geminid yaitu berjalan lebih lambat ketimbang hujan meteor lainnya saat menembus atmosfer dan langit Bumi.

Dengan lebih lambat, hasil yang dilihat pemerhati bakal lebih anggun. Pemerhati bisa lebih lama menyaksikan suguhan alam di langit itu.

Laman Space menuliskan, hujan meteor Geminid akan melaju masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 127.500 kilometer per jam, bandingkan dengan hujan meteor Perseid (214.400 kilometer per jam), hujan meteor Orionid (237.500 kilometer per jam), dan hujan meteor Leonid (260.700 kilometer per jam).

Kecepatan hujan meteor Geminid yang lebih lambat sebagian sebab Bumi tidak menabrak partikel arus meteor yang jatuh secara langsung. Karena lainnya sebab partikel bekas asteroid 3200 Phaethon mengikuti orbit yang relatif lambat di sekitar Matahari.

Lambannya hujan meteor Geminid ini juga dikarenakan secara fisik hujan meteor ini lebih kuat dan padat. Space menuliskan, hujan meteor ini empat kali lebih padat ketimbang serpihan debu komet biasa yang menghasilkan sebagian hujan meteor.

Baca Juga:  Deretan Primadona Smartphone Flagship 2018

Dengan materi yang lebih kuat, hujan meteor Geminid relatif tidak terbakar secara cepat saat masuk atmosfer Bumi.

Demikianlah artikel mengenai Hujan Meteor Geminid Kian Subur dan Kuat, Ini Alasannya. Walaupun Kamu telah selesai menyimak artikel ini, Kami mengusulkan untuk membaca berita aslinya secara keseluruhan.
Silahkan kunjungi website resminya dengan searching di search engine dengan judul ” Hujan Meteor Geminid Kian Subur dan Kuat, Ini Alasannya ” untuk membaca berita oroginalnya agar tidak terjadi kesalahan makna berita

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Programmer Indonesia
Programmer Indonesia
Admin yang mengelola konten khusus berita. Kalau ada yang ingin diinfokan langsung chat aja ya :D
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat