Di dunia bisnis yang semakin sesak, perusahaan seringkali terjebak dalam “samudra merah”—sebuah arena di mana persaingan begitu sengit, para kompetitor saling “memangsa” pangsa pasar, dan perang harga menjadi tak terhindarkan.
Hasilnya? Margin keuntungan menipis dan pertumbuhan melambat. Namun, ada sebuah pendekatan strategis yang menawarkan jalan keluar dari lautan berdarah ini yaitu Blue Ocean Strategy.
Konsep Blue Ocean Strategy yang dipopulerkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne ini bukan sekadar taktik pemasaran biasa.
Ini adalah sebuah filosofi bisnis yang mengajak perusahaan untuk berhenti bersaing dan mulai menciptakan.
Alih-alih bertarung di pasar yang sudah ada, Anda diajak untuk menemukan dan menguasai “samudra biru” ruang pasar baru yang belum terjamah, di mana persaingan menjadi tidak relevan.
Apa Itu Blue Ocean Strategy?
Secara mendasar, apa itu Blue Ocean Strategy dapat diartikan sebagai pendekatan strategis yang fokus pada penciptaan permintaan baru di ruang pasar yang belum ada pesaingnya (uncontested market space).
Tujuannya adalah untuk membuat kompetisi menjadi tidak relevan dengan cara menawarkan sebuah lompatan nilai (value innovation) bagi pelanggan, sekaligus menekan biaya.
Berbeda dengan strategi konvensional yang memaksa perusahaan memilih antara diferensiasi (menawarkan kualitas lebih tinggi dengan harga mahal) atau biaya rendah (menawarkan kualitas standar dengan harga murah), Blue Ocean Strategy mengejar keduanya secara bersamaan.
Blue Ocean Strategy Adalah
Lebih dari sekadar menciptakan pasar baru, Blue Ocean Strategy adalah tentang mengubah cara pandang.
Ini adalah tentang menggeser fokus dari “mengalahkan kompetitor” menjadi “menciptakan nilai baru untuk pelanggan”.
Untuk memahami esensinya, penting untuk melihat perbedaan blue ocean strategy dan red ocean strategy:
Red Ocean Strategy | Blue Ocean Strategy |
Bersaing di pasar yang sudah ada. | Menciptakan pasar yang belum ada. |
Mengalahkan kompetisi. | Membuat kompetisi tidak relevan. |
Mengeksploitasi permintaan yang ada. | Menciptakan dan menangkap permintaan baru. |
Memilih antara nilai atau biaya. | Mendobrak pertukaran nilai-biaya. |
Sistem kegiatan selaras dengan pilihan: diferensiasi ATAU biaya rendah. | Sistem kegiatan selaras dengan tujuan: diferensiasi DAN biaya rendah. |
Perbandingan red and blue ocean strategy ini menunjukkan bahwa keduanya adalah dua filosofi yang sangat bertolak belakang.
Kerangka Kerja Empat Langkah (Four Actions Framework)
Untuk bisa menciptakan lompatan nilai, Blue Ocean Strategy menggunakan kerangka kerja yang disebut Four Actions Framework.
Ini adalah empat pertanyaan kunci yang menantang logika strategis sebuah industri:
- Eliminate (Hapuskan): Faktor apa yang selama ini dianggap “wajib” oleh industri tetapi sebenarnya bisa dihilangkan tanpa mengurangi nilai bagi pelanggan?
- Reduce (Kurangi): Faktor apa yang harus dikurangi jauh di bawah standar industri?
- Raise (Tingkatkan): Faktor apa yang harus ditingkatkan jauh di atas standar industri?
- Create (Ciptakan): Faktor apa yang belum pernah ditawarkan oleh industri dan harus diciptakan?
Dengan menjawab keempat pertanyaan ini, perusahaan dapat merekonstruksi elemen nilai bagi pembeli dan menciptakan kurva nilai yang baru dan unik.
Contoh Blue Ocean Strategy
Teori ini akan lebih mudah dipahami melalui contoh nyata. Berikut adalah beberapa contoh blue ocean strategy yang telah mengubah industri:
Cirque du Soleil
Alih-alih bersaing di samudra merah sirkus tradisional yang penuh dengan atraksi hewan dan badut untuk anak-anak, Cirque du Soleil menciptakan samudra biru baru.
Mereka menghapuskan atraksi hewan (mengurangi biaya besar dan isu kesejahteraan hewan) dan menciptakan elemen teater, musik live, dan alur cerita yang artistik.
Hasilnya? Mereka menarik segmen pasar yang sama sekali baru penonton dewasa yang rela membayar tiket premium dan membuat sirkus tradisional tidak lagi relevan sebagai pesaing.
Uber
Sebelum Uber, pasar transportasi didominasi oleh taksi konvensional. Uber tidak mencoba membuat layanan taksi yang sedikit lebih baik.
Mereka menciptakan pasar baru untuk ride-hailing berbasis aplikasi. Mereka menghapuskan proses pemesanan via telepon yang merepotkan dan menciptakan kemudahan pemesanan instan, transparansi harga, dan sistem pelacakan GPS.
Wardah
Di industri kosmetik Indonesia yang didominasi merek internasional, Wardah menciptakan samudra biru dengan fokus pada produk kosmetik halal.
Mereka tidak bersaing langsung dalam hal harga atau tren warna, melainkan menciptakan nilai baru yang sesuai dengan kepercayaan dan kebutuhan segmen konsumen Muslim yang sangat besar.
Semua contoh ini menunjukkan bahwa inti dari Blue Ocean Strategy adalah inovasi nilai yang radikal.
Wujudkan Blue Ocean Anda dengan Platform Digital
Di era modern, banyak peluang Blue Ocean Strategy yang lahir dari teknologi digital, terutama aplikasi mobile.
Aplikasi dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk menciptakan nilai baru, seperti kemudahan akses, personalisasi, atau model bisnis yang belum pernah ada sebelumnya.
Untuk menerjemahkan ide samudra biru Anda menjadi sebuah platform digital yang andal dan fungsional, manfaatkan jasa pembuatan aplikasi di Infanthree.
Tim kami akan membantu Anda membangun alat inovasi yang Anda butuhkan untuk menciptakan pasar Anda sendiri.
Penutup
Pada akhirnya, Blue Ocean Strategy adalah sebuah tantangan untuk berpikir berbeda. Ini bukan tentang mencari celah kecil di pasar yang sudah ada, tetapi tentang keberanian untuk menciptakan pasar yang sama sekali baru.
Meskipun memerlukan investasi awal dan edukasi pasar yang intensif, imbalan yang didapat bisa sangat luar biasa: potensi pertumbuhan yang tinggi, loyalitas pelanggan yang kuat, dan posisi sebagai pemimpin pasar yang tak terbantahkan.
Dengan Blue Ocean Strategy, tujuan Anda bukan lagi untuk memenangkan permainan, tetapi untuk menciptakan permainan baru di mana hanya Anda yang menjadi pemainnya.