Sales Pipeline: Kupas Tuntas 6 Tahap & Strategi Jitunya

sales pipeline
DAFTAR ISI

Di dunia penjualan (sales) yang dinamis, kesuksesan bukanlah tentang keberuntungan, melainkan tentang proses yang terstruktur dan terukur.

Di sinilah sebuah alat visual yang sangat kuat memainkan peran krusialnya yaitu Sales Pipeline.

Bagi setiap sales managersales representative, atau bahkan pemilik bisnis, memahami dan membangun Sales Pipeline yang efektif adalah kunci untuk mengubah prospek acak menjadi pendapatan yang dapat diprediksi.

Ini adalah fondasi dari setiap tim penjualan yang berkinerja tinggi.

Apa Itu Sales Pipeline

apa itu sales pipeline
source image: kledo

Secara sederhana, apa itu sales pipeline dapat diartikan sebagai sebuah representasi visual dari setiap tahapan yang dilalui oleh seorang calon pelanggan (prospect) dalam proses penjualan Anda.

Mulai dari kontak pertama hingga transaksi berhasil (closed-won).

Sales pipeline adalah sebuah “peta jalan” yang memberikan gambaran jernih tentang di mana posisi setiap prospek berada.

Ia bukanlah sekadar daftar kontak, melainkan sebuah corong (funnel) yang terstruktur.

Dengan peta alur penjualan, Anda bisa dengan mudah memantau berapa banyak prospek yang ada di setiap tahap, mengidentifikasi di mana sering terjadi “kemacetan”, dan memprediksi pendapatan di masa depan.

Fungsi Sales Pipeline yang Krusial

Fungsi sales pipeline jauh melampaui sekadar pelacakan. Ia adalah alat strategis yang memberikan manfaat signifikan:

  1. Visibilitas dan Prediktabilitas: Anda bisa melihat dengan jelas kesehatan bisnis Anda dan membuat prediksi pendapatan yang lebih akurat.
  2. Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Membantu para pemimpin penjualan mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
  3. Meningkatkan Efisiensi Tim: Dengan tahapan yang jelas, tim penjualan dapat bekerja lebih terstruktur dan efisien.
  4. Akuntabilitas yang Jelas: Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab yang jelas di setiap tahapan, memastikan tidak ada prospek yang terlewatkan.
Baca Juga:  5 Manfaat SEO Tingkatkan Traffic Website Anda

Sales Pipeline Strategy

sales pipeline
source image: klikpeta.com

Meskipun bisa bervariasi, sebuah sales pipeline strategy yang efektif umumnya terdiri dari beberapa tahapan kunci yang mencerminkan perjalanan pembeli.

1. Prospecting (Pencarian Prospek)

Ini adalah gerbang masuk ke Sales Pipeline. Di tahap ini, tim penjualan secara aktif mencari dan mengidentifikasi individu atau bisnis yang berpotensi menjadi pelanggan.

2. Qualifying (Kualifikasi)

Tidak semua prospek diciptakan sama. Tahap ini adalah tentang memfilter dan menilai kualitas prospek.

Apakah mereka benar-benar membutuhkan solusi Anda?

Apakah mereka memiliki anggaran? Prospek yang berkualitas akan lanjut ke tahap berikutnya.

3. Contacting/Initial Meeting (Kontak Awal)

Tim penjualan mulai menjalin kontak pertama, baik melalui email, telepon, atau pertemuan. Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan prospek secara lebih mendalam.

4. Proposal/Presentation (Pengajuan Proposal)

Setelah kebutuhan dipahami, tim penjualan akan mengajukan proposal atau memberikan presentasi yang menunjukkan bagaimana produk atau layanan Anda dapat menjadi solusi.

5. Negotiation & Closing (Negosiasi & Penutupan)

Ini adalah tahap akhir di mana terjadi diskusi mengenai harga, kontrak, dan detail lainnya. Jika berhasil, kesepakatan akan ditutup dan prospek berubah menjadi pelanggan.

6. Post-Sale/Retention (Pasca-Penjualan)

Proses tidak berhenti setelah penjualan. Memberikan layanan purna jual yang baik adalah kunci untuk mengubah pelanggan menjadi penggemar setia.

Contoh Sales Pipeline

sales pipeline
source image: Alta

Untuk memberikan gambaran, mari kita lihat contoh sales pipeline untuk sebuah perusahaan perangkat lunak (SaaS):

  1. Tahap 1 (Lead In): 100 prospek baru masuk dari formulir website.
  2. Tahap 2 (Contact Made): 80 prospek berhasil dihubungi via email.
  3. Tahap 3 (Demo Scheduled): 40 prospek setuju untuk jadwal demo.
  4. Tahap 4 (Proposal Sent): 25 prospek dikirimkan proposal setelah demo.
  5. Tahap 5 (Negotiation): 15 prospek masuk ke tahap negosiasi.
  6. Tahap 6 (Closed-Won): 10 prospek berhasil menjadi pelanggan.
Baca Juga:  Interactive Content: 5 Format Terbaik Bikin Audiens Betah!

Dengan visualisasi Sales Pipeline seperti ini, manajer dapat dengan mudah melihat rasio konversi di setiap tahap.

Kuasai Arena Digital dengan Partner yang Tepat

Membangun dan mengelola Sales Pipeline yang efektif di era digital membutuhkan lebih dari sekadar keahlian penjualan.

Anda memerlukan strategi pemasaran digital yang mampu mengisi puncak corong (top of the funnel) dengan prospek berkualitas secara konsisten.

Di sinilah peran partner digital menjadi sangat penting. Manfaatkan jasa digital marketing terpercaya di Infanthree.

Tim kami akan membantu Anda merancang dan mengeksekusi kampanye yang terintegrasi untuk memastikan Sales Pipeline Anda tidak pernah kering.

Penutup

Pada akhirnya, Sales Pipeline yang terstruktur dengan baik adalah aset strategis yang akan mendorong bisnis Anda menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dengan memahami setiap tahapannya, melacak metriknya, dan terus menyempurnakannya, Anda tidak hanya akan memandu tim penjualan Anda menuju kesuksesan.

Tetapi juga akan membangun sebuah mesin pendapatan yang dapat diandalkan dan diprediksi.

Ebook Gratis!!

Subscribe untuk dapatkan e-book GRATIS dan informasi teknologi terbaru dan diskon menarik langsung di Email-mu

Aridla
Aridla
Digital Marketer di Infanthree Digital. Sangat tertarik dalam perkembangan teknologi untuk pemanfaatan dalam bisnis. Jangan lupa berikan komentarmu jika ada yang ingin ditanyakan.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp chat