Cara kita berbelanja telah mengalami revolusi besar di era digital. Platform media sosial yang awalnya hanya menjadi tempat untuk berkomunikasi dan berbagi momen, kini telah bertransformasi menjadi ekosistem jual beli yang kuat, dikenal sebagai social commerce.
Fenomena ini bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan sebuah pergeseran fundamental dalam perilaku konsumen yang wajib dipahami oleh setiap pelaku bisnis.
Social commerce trends menunjukkan pertumbuhan yang eksponensial. Platform seperti TikTok, Instagram, dan Facebook kini tidak hanya menjadi sarana promosi, tetapi juga tempat di mana seluruh perjalanan pembelian mulai dari penemuan produk hingga transaksi bisa terjadi dalam satu aplikasi.
Lantas, apa itu social commerce trends sebenarnya? Mengapa ia begitu populer, dan bagaimana strategi social commerce yang efektif untuk diterapkan di tahun 2025?
Social Commerce: Belanja dan Interaksi dalam Satu Genggaman
Secara sederhana, social commerce adalah proses jual beli barang atau jasa yang terjadi secara langsung di dalam platform media sosial.
Berbeda dengan e-commerce tradisional yang mengharuskan pembeli berpindah ke website atau aplikasi khusus, social commerce menyederhanakan proses tersebut.
Pengguna dapat menemukan produk saat sedang scrolling timeline, berinteraksi langsung dengan penjual, dan melakukan checkout tanpa harus meninggalkan aplikasi media sosial yang mereka gunakan.
Seperti yang diungkapkan oleh Javier Irigoyen dari TikTok, platform ini telah menjadi medium di mana pengguna dan brand dapat terhubung secara langsung, menciptakan pengalaman transaksi yang lebih organik dan mulus.
Inilah inti dari social commerce trends 2025: integrasi tanpa batas antara interaksi sosial dan aktivitas komersial.
Manfaat Social Commerce yang Mendorong Pertumbuhan Bisnis
Implementasi strategi social commerce menawarkan berbagai keuntungan signifikan bagi bisnis, dari UMKM hingga brand besar:
- Memperluas Jangkauan Konsumen Potensial: Dengan miliaran pengguna aktif di media sosial, Anda dapat menjangkau target pasar yang sangat luas dan beragam.
- Meningkatkan Brand Awareness dan Image: Konten visual (foto/video) dan interaksi langsung membantu membangun citra merek yang lebih kuat dan otentik.
- Proses Transaksi yang Sederhana dan Cepat: Kemudahan checkout langsung di dalam aplikasi meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi potensi cart abandonment (keranjang belanja yang ditinggalkan).
- Membangun Kepercayaan melalui Jejak Digital: Ulasan produk, testimoni, dan user-generated content (UGC) yang mudah dilihat calon pembeli lain menjadi bukti sosial (social proof) yang kuat.
- Biaya Pemasaran yang Lebih Efisien: Seringkali lebih ekonomis daripada membangun dan memelihara aplikasi atau website e-commerce yang kompleks.
- Pemanfaatan Algoritma Platform: Algoritma media sosial membantu menampilkan produk Anda kepada audiens yang paling relevan berdasarkan data perilaku dan minat mereka.
Memahami manfaat social commerce ini menjadi krusial untuk menyusun strategi pemasaran yang kompetitif.
Statistik dan Proyeksi Social Commerce Trends
Faktanya sekarang Social commerce trends menunjukkan pertumbuhan yang sangat luar biasa terlebih di Indonesia:
- Proyeksi Global: Data Statista memproyeksikan bahwa pendapatan dari social commerce akan mencapai 22% dari seluruh transaksi e-commerce global pada tahun 2028.
- Dominasi Cina: Cina menjadi pemimpin pasar dengan transaksi social commerce mencapai 47% dari total belanja online, didorong oleh platform seperti Douyin.
- Potensi di Indonesia: Indonesia, dengan lebih dari 200 juta pengguna internet, menjadi pasar yang sangat potensial. Pada tahun 2023, 3,6% pendapatan belanja online berasal dari social commerce, dan angka ini diproyeksikan akan meningkat hingga 5% pada 2028.
- Popularitas di Kalangan Pemasar: Sekitar 50% pemasar berencana untuk meningkatkan investasi mereka dalam social selling pada tahun 2024.
Platform Social Commerce Trends Terbaik untuk Bisnis Anda
Beberapa platform media sosial terkemuka telah menjadi andalan dalam ekosistem platform social commerce trends:
- Facebook Shops: Memiliki hambatan masuk yang rendah, gratis untuk disiapkan, dan dapat diakses langsung dari profil bisnis Facebook Anda. Bisa disinkronkan dengan inventaris dari platform e-commerce lain atau diunggah manual.
- Instagram Shopping: Terhubung langsung dengan Facebook Shops, memungkinkan Anda membuat konten yang bisa dibeli (shoppable content) melalui Product Tags di postingan dan video. Tombol “View Shop” memudahkan pengguna menelusuri seluruh katalog produk Anda.
- TikTok Shop: Telah menjadi raksasa baru dalam social commerce trends. Bisnis dapat membuat etalase produk, membuat video yang bisa dibeli, dan bahkan menjual produk secara langsung saat live streaming.
- Pinterest Shopping: Sangat efektif untuk produk berbasis visual dan estetika. Fitur Product Pins memungkinkan pengguna mendapatkan info produk langsung di platform, meskipun transaksi akhirnya diarahkan ke website Anda.
Strategi Social Commerce yang Efektif untuk Diterapkan
Untuk memaksimalkan manfaat social commerce, terapkan strategi social commerce berikut:
- Pilih Platform yang Tepat: Fokus pada platform di mana target audiens Anda paling aktif.
- Buat Konten yang Menarik dan Otentik: Gunakan video pendek, live shopping, dan konten behind-the-scenes untuk menampilkan produk Anda.
- Manfaatkan User-Generated Content (UGC): Dorong pelanggan untuk membagikan foto atau ulasan produk, lalu repost konten tersebut sebagai bukti sosial yang kuat.
- Gunakan Influencer Marketing: Kolaborasi dengan influencer yang relevan dapat meningkatkan kepercayaan dan jangkauan. Data menunjukkan 32% Gen Z melakukan pembelian berdasarkan rekomendasi influencer.
- Optimalkan dengan Iklan Berbayar: Gunakan Facebook Ads, Instagram Ads, atau TikTok Ads untuk menargetkan audiens spesifik dan mendorong mereka ke etalase social commerce Anda.
- Berikan Layanan Pelanggan yang Responsif: Manfaatkan fitur chat dan DM untuk menjawab pertanyaan dan memberikan dukungan secara cepat.
Dampak Social Commerce Trends 2025 bagi Bisnis
Dampak social commerce trends 2025 akan semakin terasa. Bisnis yang tidak beradaptasi berisiko kehilangan relevansi dan pasar. Tren ini akan terus mendorong:
- Integrasi Pemasaran dan Penjualan: Batasan antara promosi dan transaksi semakin kabur.
- Pentingnya Komunitas: Brand yang berhasil membangun komunitas loyal di media sosial akan memiliki keunggulan kompetitif.
- Peningkatan Peran Kreator/Influencer: Kolaborasi dengan kreator menjadi semakin strategis.
- Personalisasi Pengalaman Belanja: Algoritma akan semakin canggih dalam menyajikan produk yang relevan bagi setiap individu.
Optimalkan Bisnis Anda dengan Fondasi Digital yang Kuat
Meskipun social commerce trends sangat menjanjikan, memiliki “rumah” digital sendiri seperti website profesional tetaplah penting.
Website berfungsi sebagai pusat informasi, membangun kredibilitas, dan menjadi kanal penjualan yang sepenuhnya Anda kontrol. Khususnya untuk bisnis di industri perhotelan, website dengan galeri foto yang memukau dan sistem booking yang andal adalah aset tak ternilai.
Untuk memastikan kehadiran digital bisnis perhotelan Anda optimal dan mampu bersaing, Infanthree menawarkan Jasa Pembuatan Website Hotel Penginapan.
Kami merancang website yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga fungsional, user-friendly, dan dioptimalkan untuk mesin pencari, siap mendukung setiap strategi social commerce Anda dengan mengarahkan audiens ke platform booking Anda yang terpercaya.
Penutup
Social commerce trends 2025 bukan lagi sekadar alternatif, melainkan pilar utama dalam ekosistem perdagangan digital.
Memahami apa itu social commerce trends, memanfaatkan platform social commerce trends yang tepat, dan menerapkan strategi social commerce yang cerdas akan menjadi pembeda antara bisnis yang tumbuh pesat dan yang tertinggal.
Dengan fokus pada interaksi, otentisitas, dan kemudahan transaksi, social commerce menawarkan peluang luar biasa untuk menjangkau pelanggan baru, membangun loyalitas, dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
Saatnya bagi bisnis Anda untuk beradaptasi dan meraih manfaat social commerce secara maksimal.