Pernahkah Anda merasa bingung harus mengunggah konten apa hari ini di media sosial atau website bisnis Anda? Jika iya, Anda tidak sendirian.
Kehabisan ide adalah masalah umum yang sering dihadapi para pebisnis dan kreator konten. Solusinya terletak pada sebuah strategi fundamental yang disebut content pillar.
Memahami dan menerapkan content pillar adalah langkah krusial untuk memastikan strategi konten Anda tidak hanya terarah dan konsisten, tetapi juga relevan dengan audiens yang Anda sasar.
Ibarat membangun sebuah rumah, pilar adalah penopang yang memastikan seluruh bangunan berdiri kokoh.
Begitu pula dalam dunia konten, pilar inilah yang akan menopang seluruh strategi marketing Anda. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu content pillar, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara membuatnya.
Content Pillar Adalah Pondasi Strategi Konten Anda
Jadi, apa itu content pillar? Secara sederhana, content pillar adalah 3 hingga 5 topik atau tema utama yang menjadi pondasi bagi keseluruhan konten yang akan Anda buat.
Ini adalah rumusan dari sekumpulan topik inti yang secara konsisten menggambarkan nilai, identitas, dan keahlian brand Anda kepada audiens.
Fungsi utamanya adalah untuk menjaga agar konten Anda tetap terorganisir, konsisten, dan tidak melenceng dari “jalur cerita” yang ingin Anda bangun.
Dengan adanya pilar yang jelas, pekerjaan tim konten menjadi lebih mudah, efisien, dan yang terpenting, konten yang dihasilkan akan selalu tepat sasaran.
Manfaat Utama Menerapkan Content Pillars Social Media
Menggunakan kerangka content pillars social media dan platform digital lainnya memberikan banyak sekali keuntungan, antara lain:
- Menemukan Niche dan Membangun Otoritas: Dengan fokus pada beberapa topik inti, brand Anda dapat memposisikan diri sebagai ahli di bidang tersebut, sehingga lebih cepat membangun reputasi dan kepercayaan.
- Mempermudah Perencanaan Konten: Saat ide terasa buntu, Anda bisa kembali ke pilar-pilar yang sudah ada untuk mencari inspirasi. Ini memudahkan pembuatan kalender konten (editorial plan) untuk beberapa bulan ke depan.
- Menciptakan Identitas Brand yang Kuat: Konsistensi dalam tema konten membuat brand Anda memiliki identitas yang unik dan mudah dikenali oleh audiens di tengah lautan informasi.
- Menjangkau Audiens yang Tepat: Pilar yang dirancang berdasarkan kebutuhan audiens akan memastikan konten Anda selalu relevan, sehingga menarik audiens yang benar-benar berpotensi menjadi pelanggan.
Content Pillar Apa Saja yang Umum Digunakan?
Lalu, content pillar apa saja yang bisa dijadikan acuan? Berdasarkan berbagai praktik terbaik di industri termasuk content pillar instagram, ada empat jenis pilar utama yang bisa Anda adaptasi:
- Promotional/Functional: Pilar ini berfokus untuk memperkenalkan produk atau layanan Anda. Isinya bisa berupa Unique Selling Point (USP), fitur unggulan, testimoni pelanggan, atau konten promosi kreatif yang menunjukkan bagaimana produk Anda bisa menjadi solusi bagi masalah audiens.
- Educational: Jenis content pillar ini bertujuan untuk memberikan nilai dan pengetahuan kepada audiens. Anda bisa berbagi tips, tutorial, studi kasus, penjelasan mendalam, atau informasi relevan terkait industri Anda. Tujuannya adalah membangun citra brand yang kredibel dan ahli.
- Entertainment: Tidak semua konten harus serius. Pilar hiburan bertujuan untuk meningkatkan engagement dan membangun hubungan emosional dengan audiens. Kontennya bisa berupa meme, kuis, giveaway, atau cerita inspiratif yang lucu dan relate dengan audiens.
- Conversational/Agile: Pilar ini berfokus untuk memancing interaksi dan ikut serta dalam tren yang sedang berlangsung. Anda bisa membuat konten yang mengajukan pertanyaan, polling, atau membahas isu-isu viral dan hari besar yang relevan dengan brand Anda.
Cara Mudah Membuat Content Pillar Template Anda Sendiri
Membuat kerangka pilar konten tidaklah rumit. Anda bisa mengikuti tiga langkah sederhana ini untuk menciptakan content pillar template yang efektif:
- Pahami Audiens Anda Secara Mendalam: Siapa target audiens Anda? Apa masalah, minat, dan kebutuhan mereka? Informasi apa yang mereka cari? Lakukan riset untuk membangun buyer persona yang ideal.
- Pahami Bisnis dan Produk Anda: Apa nilai unik yang ditawarkan brand Anda? Apa keunggulan produk Anda dibandingkan kompetitor? Fokus pada aspek-aspek yang paling relevan dan dibutuhkan oleh audiens Anda.
- Susun dan Petakan Topik: Setelah memahami audiens dan bisnis, mulailah menyusun 3-5 topik utama yang menjadi titik temu antara apa yang dibutuhkan audiens dan apa yang bisa ditawarkan oleh brand Anda. Dari setiap pilar utama ini, Anda bisa membuat turunan ide-ide konten yang lebih spesifik. Misalnya, untuk content pillar instagram sebuah brand skincare, pilar “Edukasi” bisa diturunkan menjadi ide konten seperti “Cara Memilih Sunscreen” atau “Mitos dan Fakta Jerawat”.
Wujudkan Platform Profesional untuk Semua Pilar Konten Anda
Setelah Anda memiliki strategi content pillar yang matang, Anda tentu membutuhkan sebuah “rumah” digital yang andal untuk mempublikasikannya.
Website atau marketplace yang profesional adalah aset krusial untuk menjadi pusat dari semua pilar konten Anda.
Jika Anda ingin membangun platform yang tidak hanya fungsional tetapi juga mampu merepresentasikan citra merek Anda dengan sempurna, serahkan pada ahlinya.
Kami di Infanthree menyediakan jasa pembuatan website mlm untuk startup yang dirancang untuk mendukung strategi konten Anda dan memberikan pengalaman terbaik bagi audiens.
Penutup
Pada akhirnya, content pillar adalah kompas yang akan memandu arah strategi konten digital Anda. Dengan pilar yang kokoh, Anda tidak akan lagi kebingungan mencari ide, dan setiap konten yang Anda hasilkan akan selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuan bisnis.
Mulailah merumuskan pilar konten Anda sekarang dan bangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan jangka panjang.