Lanskap konten digital terus mengalami evolusi yang pesat. Jika dulu format horizontal (landscape) menjadi standar emas dalam produksi video, kini kita menyaksikan pergeseran besar ke arah konten vertikal.
Format yang awalnya mungkin dianggap amatir atau hanya cocok untuk rekaman insidental, kini justru mendominasi platform-platform media sosial paling populer dan menjadi bagian integral dari strategi pemasaran digital.
Mulai dari TikTok, Instagram Reels, Facebook Stories, hingga YouTube Shorts, konten vertikal hadir memenuhi layar gawai kita sehari-hari.
Fenomena ini tidak terlepas dari perubahan fundamental dalam cara masyarakat mengonsumsi konten di era mobile-first.
Lantas, apa itu content vertikal sebenarnya? Mengapa format ini begitu digemari? Dan bagaimana potensinya dalam dunia pemasaran?
Artikel ini akan mengupas tuntas fenomena konten vertikal, dari definisi, alasan popularitas, hingga penerapannya dalam strategi content vertikal marketing.
Definisi Konten Vertikal: Format Potret yang Memenuhi Layar Gawai
Secara sederhana, konten vertikal adalah video atau konten visual lainnya yang ditampilkan dengan orientasi tegak (portrait), umumnya dengan rasio aspek 9:16.
Format ini dirancang agar pas dan memenuhi seluruh layar smartphone saat dipegang secara alami dalam posisi vertikal.
Berbeda dengan format horizontal (16:9) yang lebih cocok untuk layar televisi atau monitor komputer, konten vertikal memberikan pengalaman menonton yang lebih imersif dan nyaman di perangkat seluler.
Pengguna tidak perlu memutar gawai mereka untuk menikmati konten secara penuh. Munculnya smartphone dengan kualitas kamera yang mumpuni menjadi pendorong utama maraknya produksi dan konsumsi konten vertikal.
Mengapa Konten Vertikal Begitu Populer?
Popularitas konten vertikal untuk sosial media bukanlah tanpa alasan. Beberapa faktor kunci mendorong dominasi format ini:
- Perilaku Pengguna Gawai: Studi menunjukkan mayoritas pengguna (sekitar 94-96%) memegang ponsel mereka secara vertikal saat beraktivitas sehari-hari, termasuk saat mengakses media sosial. Menonton video secara vertikal menjadi cara yang paling alami dan intuitif. Kurang dari 30% pengguna yang bersedia memutar layar menjadi horizontal.
- Optimalisasi Platform Media Sosial: Platform raksasa seperti TikTok secara khusus didesain untuk konten vertikal. Diikuti oleh Instagram (Reels, Stories), Facebook (Reels, Stories), Snapchat, bahkan YouTube (Shorts), semua berlomba mengoptimalkan fitur untuk format ini. Ketika platform besar mengadopsi sebuah format, ia dengan cepat menjadi norma.
- Kesan Otentik dan Spontan: Konten vertikal seringkali memberikan kesan lebih personal, spontan, dan “mentah” dibandingkan video horizontal yang terkesan lebih sinematik dan terproduksi. Estetika ini lebih disukai oleh generasi muda yang mencari keaslian.
- Tingkat Penyelesaian Tontonan Lebih Tinggi: Karena kenyamanan dan format layar penuh, video vertikal memiliki peluang ditonton hingga selesai jauh lebih tinggi. MediaBrix menyebutkan angkanya mencapai 90% lebih tinggi dibandingkan video horizontal di platform mobile. Di Snapchat, video vertikal ditonton 9 kali lebih sering sampai akhir.
- Engagement Lebih Baik: Data menunjukkan engagement konten vertikal lebih unggul. Dibandingkan video persegi, engagement video vertikal 4x lebih baik di Facebook dan 2,5x lebih baik di Twitter.
Potensi Konten Vertikal dalam Marketing dan Periklanan
Melihat data engagement dan preferensi pengguna, potensi konten vertikal marketing sangatlah besar. Format ini menjadi alat yang ampuh untuk:
- Meningkatkan Brand Awareness: Jangkauan yang luas di platform populer seperti TikTok dan Instagram Reels memungkinkan brand memperkenalkan diri ke audiens baru secara masif.
- Mendorong Minat Produk (Consideration): Studi kasus menunjukkan 62% audiens mengakui bahwa melihat Facebook Stories meningkatkan minat mereka pada suatu produk atau layanan. Konten demo produk singkat, behind the scenes, atau unboxing dalam format vertikal sangat efektif.
- Meningkatkan Engagement: Format yang imersif dan seringkali interaktif (melalui fitur polling, stiker, dll. di Stories/Reels) mendorong keterlibatan audiens yang lebih tinggi.
- Efektivitas Periklanan (Konten Vertikal Ads): Platform media sosial kini sangat merekomendasikan format konten vertikal ads. Iklan yang memenuhi layar gawai secara penuh terbukti lebih menarik perhatian dan memiliki visibilitas lebih tinggi (13,8x lebih banyak di Facebook).
Namun, penting untuk memilih platform yang tepat. YouTube, yang identik dengan format horizontal, bukanlah saluran ideal untuk konten vertikal marketing utama.
Fokuskan upaya pada platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, Snapchat, atau platform lain yang secara native mendukung format 9:16. Instagram diprediksi menjadi platform paling menjanjikan untuk periklanan video vertikal berkat fitur Stories dan Reels-nya.
Isi Konten yang Populer dalam Format Vertikal
Meskipun hampir semua jenis konten bisa diadaptasi, beberapa tema cenderung lebih populer dalam format konten vertikal untuk sosial media:
- Hiburan (Komedi, Tarian, Musik)
- Tutorial Singkat (Masak, DIY, Tips & Trik)
- Konten Edukatif Ringkas
- Fashion & Kecantikan (OOTD, Makeup Tutorial)
- Keseharian & Vlog Pendek
- Motivasi & Inspirasi
- Konten Interaktif (Polling, Q&A)
Durasi yang pendek (biasanya 15 detik hingga 3 menit) menuntut kreator untuk menyampaikan pesan secara padat dan menarik sejak detik pertama.
Fondasi Digital untuk Strategi Konten yang Optimal
Dalam menerapkan strategi konten vertikal marketing atau strategi pemasaran digital lainnya, memiliki “rumah” digital yang profesional dan informatif sangatlah penting.
Website berfungsi sebagai pusat informasi bisnis, portofolio, dan kanal konversi yang lebih terkontrol dibandingkan media sosial.
Khususnya bagi bisnis di bidang konstruksi dan properti, website yang menampilkan proyek secara detail dan kredibel menjadi alat vital untuk membangun kepercayaan klien.
Untuk memastikan kehadiran digital Anda optimal, Infanthree menawarkan Jasa Website Property.
Kami merancang website yang tidak hanya menarik secara visual dengan galeri proyek yang impresif, tetapi juga fungsional, responsif di berbagai perangkat (termasuk tampilan vertikal mobile), dan dioptimalkan untuk mesin pencari.
Bangun fondasi digital yang kokoh untuk mendukung strategi pemasaran Anda bersama Infanthree.
Penutup
Fenomena konten vertikal bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan pergeseran fundamental dalam cara kita membuat dan mengonsumsi konten digital, terutama di platform mobile.
Memahami apa itu konten vertikal dan alasan di balik popularitasnya menjadi kunci bagi para kreator, marketer, dan bisnis untuk tetap relevan.
Dengan memanfaatkan kekuatan format vertikal yang imersif, nyaman, dan memiliki engagement tinggi, Anda dapat merancang strategi konten vertikal untuk sosial media dan konten vertikal ads yang lebih efektif dalam menjangkau audiens, membangun brand awareness, dan mendorong hasil bisnis yang diinginkan.
Adaptasi terhadap format ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan di era dominasi gawai saat ini.